Ribuan Jamaah Hadiri Haul ke-190 Datu Balimau di HSS

Kandangan,Kradionews.com-Ribuan jamaah memadati Masjid As-Sa’adah, Desa Balimau, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (13/9).
Mereka hadir untuk mengikuti peringatan Haul ke-190 Al-Alimul ‘Alamah As-Syech H. Ahmad bin Mufti Syech H. M. As’ad, atau yang dikenal sebagai Datu Balimau.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati HSS H. Syafrudin Noor didampingi Wakil Bupati H. Suriani serta Sekretaris Daerah H. Muhammad Noor.
Sejumlah alim ulama dari berbagai daerah dan para zuriat keturunan Datu Balimau juga turut hadir.
Dalam sambutannya, Bupati Syafrudin Noor mengucapkan terima kasih kepada panitia, relawan, dan warga yang berkontribusi menyukseskan acara, termasuk menyediakan rest area bagi jamaah.
Ia menekankan bahwa haul bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sarana untuk meneladani perjuangan dan akhlak ulama besar Banjar tersebut.
“Ini jangan dijadikan hanya sekadar tradisi tahunan, namun momentum untuk meneladani akhlak dan perjuangan Datu Balimau yang berjasa besar dalam mengajarkan Islam, hikmah, dan kearifan bagi masyarakat Banjar, khususnya di HSS,” ujar Syafrudin, yang juga merupakan keturunan Datu Balimau.
Syafrudin menambahkan, Kalimantan Selatan patut berbangga memiliki ulama besar seperti Datu Balimau.
Ia mengajak jamaah menjadikan haul sebagai ajang muhasabah, memperkuat ukhuwah islamiyah, dan meneruskan perjuangan ulama dalam menegakkan syariat Islam.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan manaqib atau riwayat hidup Datu Balimau oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) HSS, TGH. H. M. Zailani. Ia menceritakan bahwa Syech H. Ahmad bin Mufti As’ad merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara, yang juga dikenal sebagai ulama besar di Kalimantan.
Pada 1806, ia dikirim ke Balimau, kampung halaman ibunya, untuk menyebarkan ilmu agama. Selain itu, ia juga pernah menjadi mufti di Kesultanan Banjar, melanjutkan peran ayahnya.
Tausiyah disampaikan oleh TGH. Ahmad Sairazi, Pengasuh Pondok Pesantren Dalam Pagar, Kandangan.
Ia mengingatkan pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada ulama, terutama kepada tokoh yang telah berperan besar dalam penyebaran Islam.
“Di zaman sekarang, salah satu amalan yang paling mudah agar kita hidup selamat di dunia dan akhirat adalah dengan mencintai ulama,” ujar Ahmad Sairazi.
Haul ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa bersama yang dipimpin TGH. Ahmad Barmawi dari Rantau, Kabupaten Tapin.
Kawan Media Group