Kondisi Lapangan Jadi Sorotan: PSPB HSS dan Orang Tua Pemain Nilai Stadion 7 Februari Tak Layak Gelar Piala Soeratin U-13

KradioNews.com – Pelaksanaan Piala Soeratin U-13 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan menuai sorotan tajam. Kritik datang dari Pelatih Kepala SSB PSPB (Padang Batung), Verza, yang mengaku kecewa terhadap kondisi Stadion 7 Februari Pagatan, lokasi pertandingan yang dinilai tidak layak menggelar turnamen sekelas provinsi.

“Lapangan ini sangat tidak layak. Ada bagian sisi lapangan yang berlubang dan berpasir, Ketika kami bertanding kemarin, hujan deras membuat bola sulit mengalir. Bahkan saat latihan pertama, beberapa pemain mengalami cidera. Kiper kami terluka di pergelangan tangan akibat terkena kerikil, dan ada pemain lain cidera karena lapangan tidak rata,” ungkap Verza kepada Kradio,Minggu (3/8) Siang

Verza juga menyoroti minimnya fasilitas pendukung. “Bench pemain hanya beratapkan terpal, kursinya pun hanya kursi plastik. anak gawang, dan bola yang disediakan pun sangat terbatas. Ini sangat memprihatinkan untuk turnamen setingkat provinsi,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh orang tua pemain, Ahmad Rizal Ramadhan, yang juga kecewa dengan kondisi lapangan tempat anaknya bertanding.

“Lapangan becek saat hujan dan aliran bola tidak berjalan. Anak-anak kami sudah cidera sejak latihan perdana karena permukaan lapangan yang berlubang. Kami harap panitia menjadikan ini evaluasi serius agar ke depan anak-anak bermain di lapangan yang layak,” katanya.

Ia juga menyoroti potensi cidera jangka panjang yang bisa mengganggu perkembangan karier anak-anak di dunia sepak bola.

 “Kalau pertandingan terus dipaksakan di lapangan seperti ini, risiko cedera jadi tinggi. Bahkan dalam pertandingan Tanah Laut melawan Kotabaru kemarin, bola yang seharusnya gol bisa terhenti di genangan air,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum Askab PSSI Hulu Sungai Selatan, Mahyuni, menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan ASPROV Kalsel yang tetap menunjuk Tanah Bumbu sebagai tuan rumah.

Menurutnya Tim kami sudah menawarkan diri menjadi tuan rumah saat technical meeting, namun ditolak Padahal, lapangan kami di HSS jauh lebih layak.

“ya kami berharap lapangannya lebih baik dari HSS tapi ternyata jangankan lebih baik tidak usah dengan stadion 2 Desember cukup dengan stadion di Poras simpur atau di lapangan sepakbola dinas sosial sudah jauh kualitasnya,” kata Mahyuni

Ia menyayangkan keputusan tersebut karena berdampak pada performa dan keselamatan para pemain muda yang menjadi aset daerah.

Sementara itu, Sekretaris Umum Askab PSSI Tanah Bumbu, Syamsul Alam, memberikan klarifikasi. Ia menyebut bahwa sebelum pertandingan antara SSB PSPB HSS dan SSB Reborn Tanah Laut digelar, memang terjadi hujan deras. Namun, wasit menyatakan kondisi masih layak untuk bermain.

“Selama pertandingan, tidak ada laporan atau aduan secara lisan maupun tertulis dari tim manapun. Kalau ada aduan, tentu kami akan merespons positif. Bisa dengan menunda pertandingan atau memindahkannya ke lapangan alternatif,” ujar Syamsul saat diwawancarai tim Kradio melalui pesan WhatsApp.

Hingga berita ini diterbitkan, ASPROV PSSI Kalimantan Selatan belum memberikan tanggapan resmi atas berbagai keluhan yang disampaikan.

Diketahui, pada laga perdana, SSB PSPB HSS harus mengakui keunggulan SSB Reborn Tanah Laut dengan skor 0–3. Untuk laga berikutnya, PSPB HSS dijadwalkan menghadapi SSB Garuda Mulia dari Kotabaru.

Kawan Media Group

KABUPATEN-HULU-SUNGAI-SELATAN