Tim Teknis Penanganan Sungai Amandit Tertibkan Tambang Pasir dan Galian C

KANDANGAN, kradionews.com– Tim Teknis Penanganan Permasalahan Kekeruhan Sungai Amandit bersama TNI, Polri, Kejaksaan serta Satpol PP melakukan penertiban aktivitas galian C dan tambang pasir, Selasa (1/11/2022) lalu.

Razia menyasar puluhan titik lokasi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kandangan, Kecamatan Padang Batung dan Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Penambang pasir dan galian C, menjadi salah satu penyebab kekeruhan sungai amandit, meski masih ada faktor lain yang menyebabkan kekeruhan.

“Pada saat kita razia, ada empat mesin yang masih kita temukan, dan dilakukan penyitaan dalam hal ini pengamanan terhadap mesin mesin penyedot pasir yang dimaksud. Dalam waktu dekat dilakukan pemanggilan kepada pemilik mesin,” ungkap Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) Ronaldy Prana Putra.

Diterangkannya, saat razia tersebut sudah banyak mesin penyedot yang lebih dahulu ditarik oleh pemiliknya dari bantaran sungai.

“Dari 27 mesin penyedot pasir dan 1 unit alat berat yang terdata sebelumnya, hampir seluruhnya sudah tidak beroperasi lagi,” terangnya.

Ditambahkannya, saat razia itu tim melihat kondisi air mengalami kekeruhan cukup pekat, yang dicurigai juga berasal dari bekas tanah merah.

Ronaldy menjelaskan, kekeruhan sungai Amandit pada saat itu berada di atas Desa Malilingin yang mana kawasan tersebut tidak terdapat adanya aktivitas tambang pasir.

“Lokasi keruhnya sendiri sudah melewati sungai minting, atau aliran sungai yang keluar dari tambang Legal,” ungkapnya.

Pihaknya akan rutin melakukan razia dan penertiban, terhadap aktivitas galian C maupun tambang pasir agar kekeruhan sungai Amandit dapat segera tertangani.

Terkait tambang pasir, pihaknya memberikan solusi, dengan menawarkan alternatif lima lokasi bagi penambangan pasir. Satu lokasi berada di wilayah Kecamatan Kandangan, dan 4 lokasi lain di Kecamatan Padang Batung.

Menurutnya, pengusaha galian C sudah tertarik pada relokasi ke titik yang berada di wilayah Kelurahan Jambu Hilir, Kecamatan Kandangan.

“Banyak yang tertarik di Banua Hanyar wilayah Jambu Hilir, namun masih terkendala kesulitan akses jalannya,” kata ujarnya. (sd/tim)