Kradionews.com – Tak hanya kebijakan mutasi pemain yang menuai kritik. Pelaksanaan teknis Kejurprov Sepak Bola Kalsel 2025 juga dikecam karena dinilai jauh dari standar kelayakan turnamen resmi. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Askab PSSI HSS, Mahyuni.
Ia menyoroti buruknya kondisi lapangan yang digunakan untuk Kejurprov. Tidak ada kebanggaan bagi para pemain ketika harus bertanding di lapangan yang garisnya nyaris hilang, hanya ditandai kapur samar, dan tanpa fasilitas memadai.
“Official dan pemain hanya diberi tenda kawinan sebagai ruang tunggu. Tidak layak. Ini bukan standar event sebesar Kejurprov,” keluh Mahyuni.
Selain itu, pengamanan pertandingan dinilai sangat minim. Hanya dua anggota polisi yang terlihat di lokasi saat pertandingan berlangsung.
“Yang aneh, wasit tetap melanjutkan pertandingan meski situasi tidak ideal. Ini mencerminkan lemahnya komitmen tuan rumah menyelenggarakan event sekelas Kejurprov,” ucapnya.
Mahyuni juga mempertanyakan alasan menjadikan Kejurprov sebagai syarat wajib bagi cabang sepak bola agar bisa masuk Porprov, padahal kualitas pelaksanaannya dianggap jauh dari layak.
(Timkr)
